Hari ini hari dimana aku berubah menjadi lebih dewasa, memandang sebuah
hubungan bukan dengan emosi, nafsu dan semua yang membuat hubungan itu menjadi
sebuah masalah keributan.
Terkadang cemburu menghampiri setiap orang yang sedang jatuh cinta, ataupun
orang yang sudah berumah tangga.
Karna cemburu adalah sesuatu yang selalu menyertai cinta, pada kesempatan
kali ini saya akan membicarakan sedikit tentang cemburu.
Pernahkah kalian mendapati pasangan
kalian yang saling tegur dengan orang lain di medsos, atau pun mengomentari
setatus pasangan anda..?
Waaahhh, rasanya pasti sangat
menyakitkan ya sob...
Padahal, kita tau kalo cewe or cowo tersebut sahabatnya. Tapi rasa cemburu
itu tidak dapat di toleransi walaupun kenyataannya mereka hanyalah teman.
Jagalah hubunganmu jangan
mendahulukan emosi dari pada akal, betapa sakitnya apabila kita kehilangan
kekasih. Menunggu bertahun-tahun untuk melupakan bahkan tidak bisa lupa seumur
hidup...
Itulah anugerah Allah yang di
berikan kepada kita, tapi waktu itu aku belum menyadarinya. Dan salah dalam
menempatkannya.
Wahai kawan ini nasehatku.
Jangan menyakiti kekasihmu dengan
hal-hal yang sepele, salinglah jujur dan berterus terang . jangan
menyembunyikan sesuatu, karna sebuah hubungan itu terjalin karna untuk saling
berbagi..
Laki-laki dan wanita memiliki pembawaan sifat pecemburu.
Tidak jarang seorang wanita cemburu
gara-gara
perkara yang sepele, Begitupun
laki-laki .
Karena itu seorang laki-laki harus menjaga diri terhadap
hal
yang demikian dan hendaknya jangan sampai keliru dalam meluruskan masalahnya.
jika seorang wanita tidak berkepanjangan dalam kecemburuannya.
Jika ternyata terus
berkepanjangan
dalam kecemburuannya, maka tentu setiap keadaan mempunyai cara
sendiri-sendiri
untuk mengatasinya.
Dahulu
istri-istri Nabi juga cemburu, apalagi wanita-wanita jaman sekarang yang
lebih
banyak dikuasai oleh setan.
Terdapat banyak hadits tentang kisah
cemburunya istri-istri Nabi , di antaranya:
Hadits
`Aisyah radhiyallahu ‘anhu yang
mengatakan, yang artinya:
Tidakkah
ingin aku ceritakan kepadamu tentang aku dan nabi? Ketika suatu
malam
aku bersama nabi, beliau membalikkan badan, dan meletakkan
sandalnya
di sebelah kakinya dalam keadaan masih terbaring.
Kemudian
beliau menyingkirkan ujung kainnya ke pembaringannya. Sesaat
beliau
tetap dalam pembaringannya sampai beliau menyangka kalau aku
sudah
tidur. Setelah itu beliau perlaha-lahan mengenakan sandalnya,
mengambil
kain selendangnya perlahan-lahan, membuka pintu perlahan-
lahan
dan keluar perlahan-lahan.
Akupun
kemudian mengenakan pakaianku mulai dari atas kepala, aku
kenakan
kerudungku dan aku tutupkan kainku ke tubuhku lalu aku berjalan
mengikuti
jejak Nabi hingga akhirnya beliau sampai di (kuburan) Bagi'.
Beliau
mengangkat kedua tangannya (berdoa) tiga kali. Beliau lama dalam
berdoa.
Setelah
itu beliau bergeser pergi, akupun bergeser pergi, beliau mempercepat
langkahnya,
akupun mmpercepat langkahku. beliau berlari-lari kecil, akupun
berlari
-lari kecil, beliau tergesa-gesa, akupun tergesa-gesa, sehingga aku
dapat
mendahuluinya. Selanjutnya aku masuk rumah dan berbaring kembali.
Kemudian
Rasulullah masuk pula seraya bersabda:
"Mengapa
engkau wahai Aisyah? Engkau tersengal-sengal?"
Aisyah
menjawab: "Tidak."
Beliau
bekata: "Engkau harus menceritakan kepadaku atau Allah
Yang
Maha Lembut dan Maha Tahu yang akan menceritakannya
kepadaku."
Aku
(Aisyah) berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh...." Lalu
Aisyah
menceritakan kisahnya. Beliau lalu bersabda: "Adakah
engkau
seorang yang tadi aku lihat di hadapanku?"
Aisyah
menjawab: "Ya"
Kemudian
rasullah menepuk dadaku dengan suatu tepukan hingga terasa
sakit.
Beliaupun bersabda: "Apakah engkau mengira bahwa Allah dan
Rasul-Nya
akan mendzhalimi kamu?"
Aku
(Aisyah) berkata: "Betapapun orang menyembunyikan sesuatu, Allah
pasti
mengetahuinya" 1
Rasulullah
bersabda:
"Sesungguhnya
Jibril datang kepadaku ketika engkau (tadi)
melihat(ku).
Ia (Jibril) tidak datang kepadamu sedangkan engkau
sudah
melepaskan pakaianmu. Jibril memanggilku, maka aku
1Aisyah mengira bahwa Nabi malam itu akan pergi ke sebagian
istrinya yang lain (Aisyah cemburu).
Maka
Nabi bersabda kepada Aisyah:
"Apakah
engau mengira bahwa Allah dan Rasulnya mendzalimi kamu?"
Yakni
bahwa seharusnya malam itu giliran Aisyah, kemudian Nabi disangka pergi ke
istrinya yang lain.
Kalau
itu terjadi berarti itu adalah kedzaliman dan dosa. Tidak mungkin Rasullullah
melakukan
hal
yang demikian itu.
bersembunyi-sembunyi
dari pandanganmu. Saya suka jika saya
menyembunyikan
diri darimu,
Kemudian
saya kira kamu sudah tidur, saya tidak suka jika
harus
membangunkanmu dan saya khawatir jika kamu ketakutan.
Jibril
memerintahkan aku supaya datang ke (kuburan) Baqi untuk
kemudian
aku memohonkan ampun kepada Allah buat mereka
(orang-orang
yang dikubur di Baqi)."
Aku
(Aisyah) berkata: "Wahai rasulullah apa yang harus aku ucapkan
(ketika
datang ke kuburan) ?"
Beliau
bersabda: "Ucapkanlah doa:
Keselamatan
hendaknya tercurah kepada penghuni kubur dari
kalangan
kaum mukminin dan kaum muslimin, semoga Allah
memberi
rahmat kepada orang-orang yang mati terdahulu dan
yang
mati kemudian. Dan kami insya Allah akan menyusul
kemudian."
2Hadits
shahih dikeluarkan oleh Imam Muslim 111/14, Nasa'i IV/91-93; Vll/72-75; Ahmad
VI/221
dan lainnya.
Demikian
pula perkataan Aisyah dalam hadits berikut ini:
Pada
suatu malam saya kehilangan Rasulullah Saya menyangka beliau pergi ke istri
yang
lain. Lalu saya selidiki beliau, ternyata beliau sedang ruku' atau sujud sambil
berdo'a:
"Maha suci Engkau dan MahaTerpuji Engkau, tiada sesembahan yang benar
melainkan
Engkau." Maka saya berkata: "Sungguh-sungguh anda dalam keadaan satu
keadaan
(ibadah), sedang saya dalam keadaan lain (digoda oleh rasa cemburu)."
(Hadits
shahih
yang dikeluarkan oleh Muslim: I/351-352; Abdul Baqi, An-Nasi'i VII/72, ath-
Thayalisi
1405 dan Iainnya).
Sampai sini dulu ya.... disambung besok lg lain waktu, wassalaam... J
Hooaaaam sudah ngatuk nih .